Saya menemukan
diri saya berdiri ditengah jalan setapak kecil sambil memegang kamera dan termangu.
Seperti De Javu tetapi kali ini memori
tersebut dan kejadian kali ini sama-sama nyata adanya. Tidak tahu harus berbuat
dan berkomentar apa, maka saya kembali mengayunkan
langkah kaki saya beranjak, diiringi langkah kaki 2 teman saya.
Alih-alih berlarian dan bermain di pantai, saya dan
2 orang teman malahan memutuskan melihat-lihat dan tenggelam dalam kios-kios penjaja
souvenir, baju, dll, di sekitaran tepi
Pantai Sanur. Langkah kaki kami semakin dalam memasuki jalan setapak kecil itu dan
rapatnya kios-kios souvenir mulai digantikan
dengan jajaran café-café yang sedang menggeliat memulai harinya.