Wednesday, July 23, 2014

Halimun, Dimana Secuil Hati ini tertambat




Rebah, berbaring di atas ranjang kapuk sederhana, raga ini tak inginkan malam berlalu. Otot kaki yang pegal-pegal karena trekking melintasi hutan siang tadi pun, menjadi sesuatu yang terindukan. Suasana khas pedesaan menemani jiwa yang belum lelap ini. Suara riak air dari sungai kecil di belakang kampung terdengar jelas, gesekan dedaunan pohon-pohon hutan indah berirama, beragam bunyi dari hewan-hewan nocturnal saling bersahutan. Layaknya sebuah orchestra alam yang mendendangkan pujanya kepada ibu bumi yang dicintai.

Berusaha menahan otot mata untuk tetap terbuka dan tak puas-puasnya menikmati semua kedamaian ini. Meresapi setiap detik yang berlalu, mencakup dengan semua panca indera yang sadar. Jiwa ini bahagia, jiwa ini damai, jiwa ini mereguk manisnya rindu akan desa kecil ini dan alam sekitarnya. Jiwa ini tersenyum sejati, sadar akhirnya kembali ke tempat ini, Desa Malasari – Taman Nasional Gunung Halimun Salak.