Sebuah
siang yang berangin di belahan sisi wilayah Gading Serpong.
Selepas
makan siang, atas rekomendasi seorang teman, kami memutuskan untuk meneguk kopi
pahit yang menyegarkan demi melawan reaksi kantuk dari perut yang penuh. Atas
dasar rekomendasi teman yang sama pula, kami memasuki sebuah coffee shop yang
cukup luas. Awalnya kami tidak memperhatikan adanya coffee shop di area itu
karena coffee shop itu tidaklah mencolok di antara deretan ruko-ruko berlantai
2 yang berjajar panjang memagari jalan raya boulevar.
Tulisan
“Turning Point” dan informasi operating hour, kami lihat tertulis kecil di
samping pintu masuk.
Tampak
depan, Turning Points, merupakan sebidang tembok dengan cat warna putih polos
di lantai dasar dengan hiasan jendela yang lebar berkusen hitam dengan
kaca-kaca bening yang sekelumit memperlihatkan interior dalam coffee shop.