Thursday, March 22, 2018

It's time for IRAN! - ISFAHAN


More pictures in Instagram @harry_mdj

Pertama kali dengar tentang Negara ini pada tahun 1980-an. Pertama kali diajak ngebolang ke Negara ini pada tahun 2016. Pertama kali keracun dan memutuskan buat ngebolang ke Negara ini pada tahun 2017. Pertama kali menginjakkan kaki ke tanah Rumi ini pada tahun 2018. Akhirnya setelah penantian berbulan-bulan, It’s time for IRAN!
Blank? Baca ini dulu: It's time for Iran - General

Kota pertama yang kami (gue dan 2 teman seperjalanan) kunjungi adalah Isfahan (aka. Esfahan). Kota terbesar ke tiga di Iran yang terletak sekitar berkendara 6 jam dari Tehran ini, juga merupakan ibukota propinsi dari Propinsi Isfahan. Isfahan dengan segudang situs-situs kuno yang tercatat telah berdiri sejak abad ke 11. Sebuah kota cantik yang menjadi pujaan dan inspirasi dari beberapa pujangga ternama, seperti Rumi misalnya.

Artikel ini, it’s all about short city tour in Isfahan. We had only literally 18 hours in Isfahan (include sleeping time). Such a short time! I KNOW, RIGHT! So yuk tengok kemana saja kami ngelayap di Isfahan. It’s Isfahan in 18 hours.

Note: semua catatan bisa saja tidak valid setelah masa waktu tertentu. Catatan ini murni pada apa yang terjadi saat kunjungan gue. Jelajah Iran dilakukan di akhir bulan February (musim dingin). Winter is here! Suhu rata-rata: di malam dan dini hari adalah 4 sd. 8 derajat celcius, sedangkan di siang hari mencapai 10 sd. 14 derajat celcius. Suhu di Tochal Ski Resort lvl 5 adalah minus 4 derajat celcius dan di lvl 7, minus 9 derajat celcius.

***
low season, pass midnight, ... sepi banget
Lepas dari tetek bengek imigrasi, beli nomor handphone local, tuker USD ke IRR dan after rehat sebentar di sebuah café di di Imam Khomeini International Airport, kami dengan menggunakan taxi langsung menuju ke Beyhaqi Bus Terminal (04:15 am).

Note Kecil:
Proses VOA dimulai dari mengisi slip kecil pengajuan VOA (kecil dan simple serta bisa untuk multi passpor), beli travel insurance dan bayar VOA. Cantumkan nama orang hostel saat berkorespondensi untuk booking, nama hostel, telepon dan alamat hostel pada slip pengajuan VOA di row contact person di Iran.
Nomor handphone lokal, saat kami mengunjungi Iran, bisa dibeli di airport di counter IranCell dan cukup melampirkan copy passpor saja. Setelah pengaktifan, kami harus menunggu sms konfirmasi dari IranCell (up to 3 jam setelah pengaktifan dilakukan) dan melakukan restart handphone, sebelum paket data dan paket menelepon/sms bisa digunakan.
Pada saat kunjungan kami, money exchange (sebutan untuk money changer) hanya ada 1 dan terletak di lobby departure hall. Banyak bank lokal di airport tetapi tidak menerima penukaran uang. Antrian akan sedikit panjang, apalagi warga Iran dalam menukar uang diharuskan mengisi form dan melampirkan copy passpor. Untuk turis bebas kok, ga perlu ngisi form dan melampirkan passpor (dalam jumlah yang wajar).

satu-satunya yang buka juga
Karena masih subuh banget, maka jalanan Tehran yang konon juga macet dimana-mana, kali ini sangat lancar sekali. Cukup jauh juga lho perjalanan dari airport ke Beyhaqi, sekitar 60 km atau kurang lebih 45 menit dengan biaya IRR 750.000 untuk 1 buah taxi (maksimal 4 orang penumpang).

Sesampai di Beyhaqi (05:00 am), kondisi terminal masih sepi tetapi sudah mulai tampak pergerakan kehidupan. Jadwal itinerary yang seharusnya menjadwalkan kami untuk membeli tiket bus ke Isfahan pada pukul 6 pagi mendadak berubah dengan membeli tiket bus yang sudah siap berangkat. Lumayan! Save waktu 1 jam buat nambah waktu ngebolang di Isfahan.

Pukul 05.13 am, dengan Bus Royal Safar (IRR 330.000 per seat) kami bertolak menuju ke Isfahan, membelah langit pagi yang masih gelap dengan suhu musim dingin di Tehran.

nyaman, lega dan ada heater-nya
Note Kecil:
Ga menjamin pembelian dadakan macam kami bisa smooth. Pas beli tiketnya juga ga ngarep berangkat jam 5 pagi. Tapi dengan bantuan warga lokal yang sedikit bisa bahasa Inggris (baik lho, tanpa diminta dia menawarkan bantuannya) akhirnya kami diarahkan ke bus yang sudah akan berangkat dan bayar tiket ke sopir langsung.
Biaya per seat IRR 330.000 (tarif resmi dari Royal Safar) seharusnya sudah termasuk snack box yang dibagikan di awal. Entah karena kami beli tiket just a minute before departure time atau bagaimana, dari kami ber 3, cuma 2 orang saja yang dapat snack box.
Kok ga nanya? SUDAH! Sampe 3x. Akhirnya gimana? Sampe Isfahan tetap ga dikasih lagi. Mungkin juga sopirnya ga ngerti gue nanya apaan karena bahasa Inggrisnya minimalis banget. Akhirnya pasrah, 2 snack box kami bagi ber 3 (untung juga snack box-nya banyak isinya).

meriah kan snack box-nya kali ini
Memasuki Kota Isfahan (11.00 am), kami berhenti di Kaveh Bus Terminal. Dan setelah mencari tiket bus pagi tujuan Kota Yazd untuk keesokan harinya, dengan menggunakan taxi kami menuju ke Amir Kabir Hostel (biaya IRR 150.000 per taxi).

Amir Kabir Hostel
Lucky us! Karena February adalah masa low season (winter), maka kami diijinkan early check in. Lumayan bisa cuci muka, ganti pakaian dan menyimpan backpack kami di kamar (mixed dormitory).

area taman dalam
area breakfast
mixed dorm. 1 kamar isi 5 bed
Note Kecil:
Amir Kabir Hostel adalah sebuah hostel dengan letak yang cukup strategis. Staff-nya ramah dan helpful. Kami mengambil mixed dormitory di Amir Kabir dengan kondisi kamar dan kasur yang bersih dan cukup nyaman. Kamar mandi bersama (selain yang ‘female only’) hanya ada 2 dan mungkin pada saat high season akan kurang sekali yah. Begitu juga dengan toilet bersama juga hanya 2 (1 duduk, 1 jongkok). Daerah di Amir Kabir juga minim convenience store. Tapi mungkin juga karena kami kurang waktu explore daerah hostel, jadi mungkin kami mencari convenience store ke arah yang salah.

wefie ama yang shift subuh
FIRST STOP in Isfahan! Holy Savior Catehdral (common: Vank Cathedral).
Holy Savior Cathedral (aka. Church of The Saintly Sisters), atau biasa disebut juga The Vank (monastery), adalah sebuah gereja katedral di Distrik New Julfa (Armenian Quarter), Isfahan. Dibangun pada tahun 1606, katedral ini terdiri dari beberapa bangunan, antara lain sebuah octagonal domed sanctuary (yang meski kecil tetapi sangat indah dengan fresco di semua titik dinding dan langit-langitnya), museum, perpustakaan dan taman-taman. Area katedral ini tidaklah luas dan mempunyai satu titik pintu untuk masuk dan keluar, dengan sebuah toko souvenir kecil di sisi line keluar. Waktu kunjungan kurang lebih 1 jam, karena ruangan yang biasanya dikunjungi hanya octagonal domed sanctuary dan museum 2 lantai saja.
The Vank
Inside The Dome
taman-taman dengan latar belakang museum
Untuk mencapai The Vank, kami (dari Amir Kabir Hostel) harus naik taxi. Kali ini kami menggunakan jasa pemesanan taxi oleh pihak hostel (ada layanannya dengan harga bersahabat. Ke The Vank biayanya IRR 100.000 per taxi). Di area The Vank, ada beberapa café dan restaurant juga, sehingga pas buat yang mau ke The Vank saat bertepatan dengan jam makan.

lunch di kentucky-kentucky-an
SECOND STOP in Isfahan! Chehel Sotoun (Cehel Sotun) Palace.
Chehel Sotoun adalah sebuah pavilion yang dibangun oleh Shah Abbas II untuk keperluan jamuan dan pesta. Arti Chehel Sotoun adalah 40 pilar, yang pada kenyataannya adalah 20 pilar asli dan 20 pilar bayangan yang terpantul pada kolam panjang di depan pavilion. Saat ini pavilion adalah museum dengan fresco yang konon sangat cantik.

Kok konon? Iya, kami ga masuk karena saat kami datang, pavilion sedang dalam masa pemugaran bertahap dengan kolam yang kering, karena sedang winter. Jadinya cuma lihat dari depan saja. dan kami memilih untuk meluangkan lebih banyak waktu di pemberhentian kami berikutnya, yaitu Nagsh-e Jahan Square.

main gate dari Cehel Sotun
NEXT STOP in Isfahan! Nagsh-e Jahan Square (Highlight of Isfahan).
Nagsh-e Jahan yang berarti “image of the world” adalah sebuah square (alun-alun) dengan ukuran lebar 160 meter dan panjang 560 meter yang diapit oleh 4 bagunan bersejarah dari masa Safavid (dinasti yang berkuasa di Iran sejak tahun 1501 sd. 1736). 4 bangunan tersebut adalah Imam (aka. Shah) Mosque di sisi selatan, Ali Qapu Palace di sisi barat, Sheikh Lotf Allah Mosque di sisi timur dan pintu menuju Grand Bazaar of Isfahan di sisi utara. Alun-alun ini ramai setiap saat dan merupakan tempat bersantai dan berkumpul juga bagi warga lokal. Harus ke sini! Dan jangan kaget kalau mendadak jadi selebriti, jalan kemana-mana jadi pusat perhatian dan beberapa warga lokal akan mengajak foto bersama. Jika ada waktu, sempatkan berkunjung di waktu malam. Cantik sekali.

The Square
Imam atau Shah Mosque adalah sebuah Masjid yang dibangun oleh Abbas I pada tahun 1611. Masjid ini merupakan salah satu masterpiece dari Arsitektur Persia, sangat besar dan sangat indah. Belum lagi teknik sound system kuno yang sangat epic dan berhasil diterapkan di Masjid raksasa ini. No need mic dan speaker bro sis. Cukup berdiri di tempat yang tepat dan semua orang yang ada di Masjid dan area (alun-alun) akan mendengarkan suara sang Imam.

Dari pintu masuk utamanya saja, kami sudah melongo. Selain besar, ornament dekoratif pintu masuk juga sangat indah dengan detail 7 warna mosaic yang menjadi ciri khas dekorasi Persia. Memasuki area dalam Masjid masih saja kagum dengan kemegahan dan detail-detail dekorasi yang indah sekali. Handmade! Waktu kunjungan kurang lebih 1 jam, karena meskipun besar di dalam Masjid kosong.

Imam Mosque
my fave details
main hall
night view
Ali Qapu Palace adalah grand palace of Isfahan. Dibangun pada awal abad ke 17, istana ini terdiri dari 6 lantai yang menjulang 48 meter dari permukaan tanah. Seperti di Cehel Sotun, di Ali Qapu juga kaya akan karya seni Fresco dan wall panting lain dari Reza Abbasi, yang merupakan pelukis istana dari Shah Abbas I.

Again, kami tidak masuk juga ke palace ini karena, juga dalam masa pemugaran bertahap. Ga dapet cantiknya istana? Ga juga. tunggu sampai petang datang dan Ali Qapu dengan kelamnya langit malam akan menjadi pemandangan yang sangat cantik sekali.

night view of Ali Qapu
Sheikh Lotf Allah Mosque adalah sebuah Masjid yang dibangun pada tahun 1603 dan merupakan salah satu bukti keindahan Arsitektur Persia. Masjid ini tidak memiliki minaret dan berukuran jauh lebih kecil dari Imam Mosque, karena memang tujuan awal dibangun hanya diperuntukkan sebagai Masjid pribadi keluarga kerajaan, bukan untuk umum.

Nah kalau yang ini bukannya kami tidak mau masuk, tapi saat kami tiba sudah tutup.

Sheikh LotfAllah Mosque at night
Grand Bazaar of Isfahan atau biasa disebut Qeysarriyeh Bazaar adalah sebuah area kumpulan dari beberapa nama bazaar yang bersambung menjadi satu. Dari pengalaman kami kata “grand” tidak lazim digunakan oleh orang Iran. Alih-alih menyebut kata “grand”, orang Iran langsung menyebut nama bazaar satu persatu meski bagi orang awam, perbatasan bazaar satu dengan yang lain tidak jelas, karena memang nyambung jadi satu.

main entrance Qeysarriyeh Bazaar
Americano (tetep), Teh Saffron ama ngemil Saffron Cake
Again, kami agak terlalu sore tiba di grand bazaar dan banyak sekali toko-toko yang sudah tutup. Bazaar di Iran literally adalah pasar (kering) dimana warga lokal membeli hampir semua keperluan sehari-hari. Walhasil jika mencari souvenir macam tempelan kulkas, gantungan kunci, dan lain-lain, bakalan sulit sekali. Tetapi jika cari karpet, kerajian pahat, bumbu-bumbu, kacang-kacangan, saffron, dan banyak lagi, inilah tempat yang tepat.

Note Kecil:
Dari Chehel Sotoun ke Nagsh-e Jahan Square cukup berjalan kaki saja. sangat dekat kok.

LAST STOP in Isfahan! Si-o-se-pol Bridge.
Si-o-se Pol atau Allahverdi Khan Bridge adalah salah satu dari 11 jembatan di Isfahan dengan panjang 297 meter. Dibagun pada tahun 1599 jembatan batu ini membelah Sungai Zayanderood yang merupakan sungai terbesar di dataran tinggi Central Iran. Waktu paling keren mengunjungi jembatan ini adalah di malam hari ketika lampu-lampu penerangan jembatan yang masih aktif digunakan ini, menyala bak kerlip hiasan di sebidang langit malam.

abaikan orangnya
sis dalam Si-o-sel-pol
Note Kecil:
Dari Nagsh-e Jahan Square menuju ke Si-o-sel Pol Bridge juga bisa berjalan, kurang lebih 2,5 km. Baliknya ke Amir Kabir Hostel baru kami naik taxi dengan biaya IRR 100.000 per taxi.

That’s it!
Setelah dari Si-o-se Pol, kami pulang ke hostel dan beristirahat. Selanjutnya kami akan menuju ke Yazd dan Bafq.
***

1 comment: