Friday, September 07, 2012

It’s time for Jakarta to exhale


sumber: thejakartaglobe.com
Duduk dalam bus yang penuh sesak dan menghirup pengapnya udara adalah rutinitas sehari-hari kami, para pengejar bus kota. Ditengah teriknya sinar matahari ibukota dan kemacetan yang menjadi “khas” Jakarta, helaan nafas dan keluh kesah kerap terdengar seiring dengan keinginan merasakan semilir sejuknya angin yang kadang berhembus masuk melalui jendela bus yang terbuka.

Makian para pengendara kendaraan bermotor, klakson yang “harus” dibunyikan dalam durasi panjang tanpa jeda, teriakan para kondektur bus, petikan sedikit sengau dan nyanyian suka-suka dari para pengamen jalanan, adalah suara-suara “khas” ibukota yang merupakan “paket” dari rutinitas kami para pengejar bus kota.

Tiba-tiba semuanya lenyap, ada apakah ini?
Hal tersebut tiba-tiba hilang dalam kurun waktu 2 hari saja. Kebisingan dan kepadatan Jakarta berubah menjadi kelengangan dan kekosongan yang drastis.
Jakarta seperti kota mati! Yupe, begitu tenang dan seakan bergeming, kecuali kerlip-kerlip kecil memantul dari dalam mall-mall, dimana semua orang melarikan diri dari “mati” itu sendiri.
Kendaraan bermotor hanya tampak sesekali melintasi jalanan utama yang kosong, seorang atau dua orang pejalan kaki yang tampak mencolok dalam geraknya.

Apakah ini akibat kerusuhan? Bukan! Apakah ini seperti Nyepi di Bali? Bukan! Apakah ini akibat epidemi? Bukan! So apa?
Ini adalah Hari Raya Idul Fitri atau juga biasa kami sebut Lebaran, dimana jutaan penghuni ibukota berbondong-bondong pulang kampung (mudik) ke daerah masing-masing dan ribuan penghuni asli Jakarta yang bebarengan “terbang” ke luar negeri atau tempat-tempat wisata di Indonesia seperti Bandung, Bali, Lombok, dll.
Ini Lebaran dimana hampir semua toko dan restaurant/depot tutup. Ini Lebaran dimana semua sekolah di Indonesia libur. YES! It’s the biggest holiday season in Indonesia.

Jakarta menampilkan sisi lain dirinya yang membuat banyak orang akan mendesah “ah andai jalanan Jakarta seperti ini setiap hari”. Jakarta akhirnya bisa membuang nafas lega dan selama satu minggu beristirahat dalam buaian, sebelum akhirnya Jakarta harus menarik nafas panjang lagi.

2 comments:

  1. bener banget mas, saya juga sempet motret pas disana hehe http://www.wiranurmansyah.com/jakarta-sepi-2012-jktsepi7

    ReplyDelete