Ah males banget, tapi kudu beresin kamar yang sudah berdebu dimana-mana
*sigh*. Ngelap ini inu, sapu sana sini, beresin isi lemari yang acak adut dan
sudut mata ini menangkap bentuk sebuah buku dengan sampul hitam, teronggok
dalam tumpukan buku-buku lainnya.
Diam, hanya menatap ke si hitam dan helaan nafas tanpa sadar keluar
diiringi dengan senyum datar tanpa inti sejatinya.
Si hitam yang lama tak terlihat dan telah lama hilang dalam memori. Si
hitam yang enggan ku buka lagi tapi enggan pula ku musnahkan. Si hitam yang
berisi kamu.
Si hitam yang penuh dengan coretan tanganku tentang kamu. Kamu yang
membuat segalanya indah dan yang membuat segalanya runtuh, tenggelam dalam
pusaran, menghempaskanku dalam dasar gelap sendiri.