Berawal dari kata “asing”, menjadi “rekan”, berawal dari senyum kecil
menjadi senyum lebar dan mengalirlah perbincangan kita.
Senyum melebar dan menjadi tawa saat kita mengenal kata “teman”
Saat tawa tersebut diiringi air mata, kita berkosakata “teman” dengan
imbuhan “baik” dan berbagi problema hidup.
Tawa dan tangis terkadang menjadi sungutan, makian dan tatapan
sebal, saat perbedaan kita tak terselaraskan. Tetapi perlahan murka itu menjadi
senyum bahagia dan lega, saat kita memutuskan untuk memahami satu sama lain dan
kita pun semakin tahu siapa kita masing-masing adanya.
Begitu banyak cerita dan kenangan yang yakinnya tak akan mudah
untuk terlupakan.
Di persimpangan inilah, aku memilih menempuh jalan yang lain.
Jalan yang tampak asing dan tak akan ada lagi kata “kita” selain “aku”.
Aku hanya bisa berharap persimpangan ini nantinya akan
mempertemukan kita lagi. Someday, somehow dan somewhere, masih di bawah naungan
langit yang sama.
Terima kasih untuk Dia yang telah mempertemukan aku dengan kalian.
Pertemuan yang tak kekal adanya karena yakin aku harus membagi kalian dengan
yang lain. Supaya mereka juga merasakan apa yang telah kurasakan saat bersama
kalian, yaitu masa sebagai salah satu hadiah dariNya.
So Long guys.
*mbrebes mili* :") thanks for everything, kak. {}
ReplyDeleteaku pun :')
Deleteaku suka....
ReplyDeletethank you YAY :>
Delete