Pagi ini cuaca cerah dengan mentari yang tersenyum hangat dan saya tapakkan langkah pertama saya di bumi Sulawesi, menjejas tanah Makassar kalo istilah seorang teman.
Rencana saya untuk mengunjungi Sulawesi Selatan memang telah tercetus hampir setahun yang lalu dengan ketidakpastian hingga dengan keputusan bulat, satu bulan sebelum tanggal keberangkatan, tiket pun saya “bungkus” melalui website salah satu maskapai Indonesia.
Satu bulan berlalu dengan cepat dan disinilah saya sekarang berdiri di muka pintu kedatangan Bandara Internasional Hasanuddin yang ramai dengan teriakan beberapa kios menawarkan jasa taxi-nya. Saya bahkan hanya bisa menangkap satu dua kata yang mereka teriakan haha.
Melangkah ragu kearah kiri, langkah saya menjadi mantap ketika saya mengenali 2 muka teman saya yang menunggu di sebuah café. Perkenalkan mereka: Made adalah sahabat saya dan tinggal serta kerja di Jakarta layaknya saya dan tiba di Makassar 2 jam sebelum saya, Wawan adalah sahabat saya dan tinggal serta kerja di Palopo dan Belopa yang dengan kebesaran hati rela menjemput kami di Makassar haha.
Bertukar senyum, berpelukan dan saling menyapa blablabla, kami bertiga pun siapa untuk meng-ublek-ublek Makassar.