Rebah, berbaring
di atas ranjang kapuk sederhana, raga ini tak inginkan malam berlalu. Otot kaki
yang pegal-pegal karena trekking melintasi hutan siang tadi pun, menjadi
sesuatu yang terindukan. Suasana khas pedesaan menemani jiwa yang belum lelap
ini. Suara riak air dari sungai kecil di belakang kampung terdengar jelas,
gesekan dedaunan pohon-pohon hutan indah berirama, beragam bunyi dari
hewan-hewan nocturnal saling bersahutan. Layaknya sebuah orchestra alam yang
mendendangkan pujanya kepada ibu bumi yang dicintai.
Berusaha menahan
otot mata untuk tetap terbuka dan tak puas-puasnya menikmati semua kedamaian
ini. Meresapi setiap detik yang berlalu, mencakup dengan semua panca indera
yang sadar. Jiwa ini bahagia, jiwa ini damai, jiwa ini mereguk manisnya rindu
akan desa kecil ini dan alam sekitarnya. Jiwa ini tersenyum sejati, sadar
akhirnya kembali ke tempat ini, Desa Malasari – Taman Nasional Gunung Halimun
Salak.