Sinar cerah matahari
siang menyengat semua jengkal kulit yang tak berselimutkan. Terbuai dalam ombang-ambing
ombak kecil dan semilir angin laut, terayun dalam buaian keindahan celah
kerajaan Poseidon.
Sunyi tanpa suara durukduk dari mesin motor kapal kayu,
kami terdampar di tengah lautan. Yupe,
sang empunya daya mengalami kendala sehingga kehilangan lajunya. Detik pada jam
tangan terus berputar lewat 60 menit atau lebih, dan kami masih memandang
bagian langit yang sama, di petak laut yang sama. Sebagian dari kami memilih berkunjung
ke lembah utopis dalam lelap dan sebagian lainnya hanya memandang menyerap
pemandangan laut hijau biru kelam dalam nyenyat.
“DUK … duk … dukduruduk
dukdukduk” batuk dan erang sang motor memecah keheningan panjang yang disambut
dengan seruan gembira para penumpang. Perjalanan kami pun berlanjut dari awal
Desa Taman Jaya – Ujung Kulon menuju ke Pulau Peucang – Ujung Kulon.