Ada seorang wanita yang dulu begitu kuat dan tegar. Seorang wanita yang memiliki kekuatan dan semangat tinggi dalam mencari uang untuk membesarkan anak-anaknya. Sementara sang suami yang seharusnya menjadi mesin utama dalam mobil kehidupannya malah tidak jelas orientasinya, hidup dalam belenggu judi dan pelukan wanita lain. Pada saat sang suami berjuang bertahan melawan kegelapan yang mulai menyelubunginya, dia tetap dengan setia menemani setiap menit detik terakhir dalam kehidupan sang suami, mengerahkan segenap cintanya yang masih tersisa untuk sang suami. Dan saat sang suami berpulang, tiada yang mengerti tangisan duka dan kehilangan yang dia rasakan kecuali dirinya dan Tuhan-nya.
Friday, February 11, 2011
Tuesday, February 08, 2011
Less Than 24 Hours in Kuala Lumpur (KL)
*Bisik-bisik* “Eh ada tiket murah bener nih ke KL, mau ga?” dan cerita ini dimulai dari sebaris kalimat singkat dan sederhana itu. Ribut sana sini, akhirnya diputusin gila-gilaan (at least for us nih yah) one day trip (03/02/2011) to KL aka berangkat pagi pulang malem (aji gile kayak ke Bandung aja), supaya irit di biaya penginapan nih cita-citanya. Tgl 03/02/2011? Kan Imlek tuh! Bener sekali sodara-sodara, ceritanya pengen ngerasain Imlekan di tetangga sebelah gitu. Sangking keseruan rembuq-an, walhasil tiket tgl 03 pagi sudah ludes, hampir pupus harapan akhirnya nemu juga ticket berangkatnya tgl 02 malam and biar tetep irit di penginapan maunya sih tidur di airport (terinspirasi after baca bukunya Trinity). Klik sana klik sini akhirnya ticket is on hand.
Subscribe to:
Posts (Atom)